Sabtu, 30 Juni 2012

ice breaking

Apalah artinya sebuah sidang jika hanya silat lidah tak berarti yang mendominasi.
Apalah artinya musyawarah jika peserta tidak punya arah bagi ukiran sejarah.
Apalah artinya bertemu jika semua peserta tidak mampu meramu gagasan demi gagasan.
Yang dipentingkan gagasan jernih, bukan selisih tanpa hati.
Yang dipentingkan hasil, bukan prasangka yang hanya direka-reka.

note: it's from my heart when i hate the situation of discuss. maybe it can be a motivation to be better for all... :)
by: Islamiyah Indah

Mampukah Saya Menjadi Pemimpin??

Donald A. Laird (psikolog) mengajukan 5 buah pertanyaan sederhana tentang kepemimpinan.
  1. Apakah Anda mampu menegur tanpa menimbulkan kemarahan?
  2. Apakah Anda mampu menolak tanpa mengecilkan arti?
  3. Apakah Anda mampu tertawa bersama bila kelucuan itu menyangkut diri Anda sendiri?
  4. Apakah Anda mampu memelihara semangat jika menghadapi suatu kegagalan?
  5. Apakah Anda mampu tenang jika harus menghadapi situasi darurat?

Pertanyaan di atas merupakan cara pengukuran yang sederhana untuk menilai apakah seseorang berpotensi untuk menjadi pemimpin. Apabila jawaban anda adalah “mampu” untuk semua pertanyaan di atas, maka anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pemimpin.

Sukses Selalu.

motivation story

By: Islamiyah Indah


Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.


Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si anak kecil ditarik / diambil kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi seorang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.


Seorang anak berkata pada ibunya: “ibu hari ini sangat cantik.”
Ibu menjawab: “Mangapa?”
Anak menjawab: “ Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.”
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.


Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.”
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.


Seorang pelatih bola bekkata kepada muridnya:”jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?”
Ada yang menjawab:”Cari mulai dari bagian tengah.”
Ada pula yang menjawab:”Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.”
Dan ada yang menjawab:” cari di rumput yang paling tinggi”
Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.


katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pingggir jalan: “tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah meti dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.


Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.


Source: e-zone (campus magazine) 4th edition 

Kamis, 28 Juni 2012

The Robin Hood of Islam


by: Islamiyah  Indah
^ i hope this story useful for you... for your better attitude and mind about the others whom you hate ^

Mardiah          : I don’t like him very much.
Firdaus           : You don’t like Anwar?
Mardiah          : He stole my money yesterday.
Firdaus           : Yesterday?
Mardiah          : Yes, not only that last week he also took Ifi’s watch.
Firdaus           : Mar, don’t hate someone too much.
Mardiah          : What’s wrong then?
Firdaus           : Don’t you remember the story about Abu Dzar al-Ghifari r.a.?
Mardiah          : You mean the Robin Hood of Islam.
Firdaus           : Do you know the story?
Mardiah          : Yes, because before he converted into Islam he was the leader or the robber.
Firdaus           : He robbed the rich people who were stingy and never cared to the poor.
Mardiah          : He gave the loot to the poor who were starving and need it.
Mardiah          : He got torture from the infidel of quraisy.
Firdaus           : It happened after he spoke out syahadatain from Masjidil Haram.
Mardiah          : He got the second torture after...
Firdaus           : After destroying the sculptures that used for worshipping.
Mardiah          : And he got the third torture.
Firdaus           : Yes it inspired Rasulullah to change his strategy to spread out Islam   openly.
Mardiah          : He was sent by Rasulullah to spread out Islam in his people.
Firdaus           : And because of Allah’s help and bless he...
Mardiah          : He succeeded in converting his people and The Aslam people into Islam.
Firdaus           : What lesson can you take from him, my friend?
Mardiah          : I must not hate anyone too much even he is a criminal.
Firdaus           : Alhamdulillah, you realize then.

Abu Nuwas


By: Islamiyah Indah

Assalamu’alaikum adik-adik yang manis...
Pernah dengar nama Abu Nuwas/ Abu Nawas??
Pasti dong. Baik dari dongeng orang tua, buku-buku cerita hikmah
Atau dari film-film kartun.
Beliau terkenal dengan tokoh yang humoris.

Abu Nuwas bernama lengkap Abu Nuwas Al-Hasan
Bin Hini Al-Hakami. Tidak ada yang tahu
Secara pasti dimana beliau dilahirkan.
Beliau diperkirakan lahir antara tahun 747 hingga 756 masehi.
Dan meninggal antara tahun 806 atau 814 masehi.

Abu Nuwas muda adalah budak yang cerdas dan berotak encer.
Ia sangat pandai menarik perhatian lawan yang di ajak
berbicara, akhirnya ia dibeli oleh sastrawan berambut
pirang bernama Walibah Ibnu Al-Hubab. Dari Al-Hubab inilah
Abu Nuwas banyak belajar tentang sastra. Hingga ia
menjadi sastrawan ulung  pada masa hidupnya.

Karena berbuat kesalahan, Abu Nuwas dijebloskan
ke dalam penjara oleh Khalifah.
Nah, Adik-adik... saat dipenjara inilah Sang Abu Nuwas
bertaubat kepada Allah. Kalau dulu syair-syairnya banyak
memuji Khamar, sekarang berubah menjadi sajak-sajak
yang penuh dengan kegamaan. Berisi pertaubatannya
kepada Allah yang kental dengan aroma Ilahiah.

Source: Mayara Magazine Dec '08

Rabu, 27 Juni 2012

Ashabul Kahfi


By: Islamiyah Indah
copas from Mayara magazine (dec 08)


Assalamialaikum adik-adik...
Kali ini kakak akan cerita tentang Ashabul Kahfi. Mereka adalah 7 pemuda dan seekor anjing yang tidur dalam gua selama 309 tahun. Wah lama sekali ya... Tetapi adik-adik harus tetap iman dan percaya lho... sebab cerita ini ada dalam Al-Qur’an. Tepatnya surat Al-Kahfi ayat ke 9-26.

Apa Sih Ashabul Kahfi Itu??
Ashabul Kahfi (ashab=penghuni; al-kahfi=gua) adalah 7 pemuda yang menentang Raja Dikyanus atau Decius untuk menyembah berhala dan meninggalkan agama islam. Karena menolak perintah raja inilah maka ketujuh pemuda tersebut diancam akan dibunuh sehingga melarikan diri ke dalam sebuah gua.

Tempat Persembunyian
Menurut sejarah. Karena tidak mampu melawan kekuasaan sang kaisar, akhirnya 7 pemuda tersebut melarikan diri dan bersembunyi di suatu tempat yang sangat aman. Yakni di Gunung Naikhayus. Yang letaknya juga tidak jaug dari kota  Upsus (sekarang Turki).

Selamat Karena Rahmat Allah
Raja marah besar ketika mengetahui 7 pemuda itu telah kabur. Semua rakyat diperintahkan untuk mencari dan menangkap mereka. Akhirnya raja menemukan tempat persembunyian mereka. Namun taka da seorang pun yang sanggup masuk ke dalamnya. Begitulah adik-adik, Allah melindungi hambanya yang beriman!

TINGGALKAN PEMBICARAAN YANG TIDAK BERGUNA


By: Islamiyah Indah
Copas from Mayara Magazine Dec’08

Ketahuilah bahwa sebaik-baik kita adalah menjaga lidah dari semua penyakitnya seperti ghibah, namimah, dusta, debat, dan lainnya. Kemudian kita berbicara dengan hal yang mubah, yang tidak berbahaya bagi diri kita dan orang lain. Tetapi jika kita berbicara tentang sesuatu yang tidak perlukan dan tidak bermanfaat bagi diri kita , maka berarti kita menyia-nyiakan waktu, kita akan dihisab atas perbuatan lidah kita dan berarti kita telah mengganti yang lebih baik dengan yang lebih rendah. Kalau kita pergunakan waktu bicara tersebut untuk berpikir bisa jadi kita akan mendapatkan limpahan rahmat Allah SWT pada saat tafakkur sehingga sangat besar manfaatnya. Sekiranya kita memuji Allah SWT, menyebut dan mengagungkan-Nya niscaya hal itu lebih baik.

Diamnya orang mukmin hendaknya merupakan tafakkur , penglihatnnya merupakan pengambil pelajaran, dan ucapannya merupakan dzikir. Modal seorang hamba adalah waktunya. Bila dipergunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat baginya dan tidak tidak dipakai untuk menimbun pahala untuk akhirat, maka sesungguhnya kita telah menyi-nyiakan modal itu. Oleh sebab itu Rasulullah SAW bersabda,

“termasuk tanda baiknya keislaman seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Mujahid r.hu berkata, aku mendengar Ibnu Abbas r.hu berkata, “tujuh hal lebih aku cintai ketimbang dirham yang diwakafkan, yaitu:
1.       Janganlah kamu mengatakan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kita, karena sesungguhnya ia merupakan kelebihan (dalam pembicaraan) dan kita tidak aman dari dosa.
2.       Janganlah kita mengatakan sesuatu yang bermanfaat bagi kita tetapi tidak menempatkan pada tempat (yang sesuai), karena bisa jadi orang berbicara tentang sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya tetapi dia meletakkan tidak pada tempatnya sehingga dia berdosa.
3.       Janganlah kita mendebat orang yang santun dan orang yang bodoh karena orang yang santun akan membencimu dan orang bodoh akan menyakitimu.
4.       Sebutlah saudaramu apabila tidak ada dihadapanmu dengan sesuatu yang kita juga ingin agar dia menyebutnya untuk diri kita.
5.       Maafkanlah dia dari kesalahan yang kita juga ingin dia memaafkan kita darinya.
6.       Perlakukanlah saudaramu dengan sesuatu yang kita sendiri ingin agar dia memperlakukan kita dengannya.
7.       Dan perbuatlah perbuatan seseorang yang mengetahui bahwa dirinya akan diganjar dengan kebaikan dan disiksa dengan hal yang haram.

Batasan perkataan yang tidak bermanfaat bagi kita ialah kita mengatakan suatu pembicaraan yang sekiranya kita tidak mengucapkannya maka kita tidak berdosa dan tidak membahayakan keadaan atau harta.

Termasuk dalam pembicaraan yang tidak bermanfaat bagi kita adalh kita bertanya kepada orang lain tentang sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kita, karena dengan pertanyaan itu berarti kita menyi-nyiakan waktu kita dan kita telah memaksa teman untuk menjawabnya sehingga dia pun terbawa kepada hal-hal yang sia-sia. Ini jika hal yang ditanyakan tidak mengandung penyakit, padahal sebagi abesar pertanyaan mengandung penyakit. Jika kita bertanya kepada orang lain tentang ibadah misalnya lalu kita tanyakan “apakah anda puasa?” jika dia menjawab “iya”, maka dia telah menampakkan ibadahnya sehingga ibadahnya ditutupi riya’. Jika tidak disusupi riya’ pun maka ibadahnya pun tidak dalam kategori yang rahasia, padahal ibadah yang sembunyi-sembunyi itu lebih utama beberapa derajat ketimbang ibadah terang-terangan. Jika menjawab “tidak” maka berarti dia berdusta. Jika diam saja maka dia berarti meremehkan dan menyakiti kita. Demikian juga pertanyaan kita tentang berbagai kemaksiatan, tentang setiap hal yang disembunyikan atau tentang sesuatu yang dia malu karenannya.

Obat semua hal tersebut adalah mengetahui bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap kata yang diucapkan, bahwa nafasnya adalah moral, dan lidahny adalah jaring yang bisa dipakai  untuk mendapatkan bidadari surga, sehingga menyia-nyiakan hal tersebut adalah kerugian yang nyata. Wa-allahu a’lam.